Rabu, 18 September 2013
Jumaat, 23 Ogos 2013
AYAT MAJMUK
1 Definisi Ayat Majmuk.
Menurut
buku Tatabahasa Dewan edisi ketiga (2008), ayat majmuk ialah ayat yang dibina
dengan mencantumkan dua ayat tunggal atau lebih, dan percantuman ayat-ayat itu
disusun mengikut cara tertentu sehingga menjadikannya ayat
1,(a) , dengan ayat 1.(b);
1. Ali sedang
membaca buku dan Fatimah sedang membuat latihan matematik.
(a) Ali sedang membaca buku.
(b) Fatimah sedang membuat latihan matematik.
Terdapat tiga jenis ayat majmuk iaitu:
1
Ayat majmuk
gabungan
2
Ayat majmuk
pancangan
3
Ayat majmuk
campuran
Ayat
Majmuk Gabungan
Ayat
majmuk gabungan ialah ayat yang dibina oleh dua ayat atau lebih yang menjadikan satu dengan cara mengabungkan atau
mencantumkan ayat-ayat tersebut dengan kata hubung seperti ,dan,atau, tetapi,
dan sebagainya.
Contoh:
1
Rokiah pandai
menyanyi dan menari.
2
Abu kurus tetapi kuat makan.
Ayat 1 dihubungkan dengan kata hubung dan manakala ayat 2 dihubungkan dengan
kata hubung tetapi.
Ayat Majmuk Pancangan
Ayat majmuk pancangan ialah ayat yang dibentuk oleh klausa
yang tidak setara.Ini bermakna dalam ayat berkenaan terdapat satu
klausa bebas atau ayat utama dan satu atau lebih
klausa tak bebas atau ayat kecil.Ayat kecil
dipancangkan di dalam ayat utama dengan menggunakan kata hubungan seperti yang,
bahawa, kerana, jika, apabila, sungguhpun dan sebagainya.Dalam bahasa
Melayu, ayat majmuk pancangan dapat dibahagikan kepada tiga jenis iatu ayat
relatif, ayat komplemen, dan ayat keterangan.
Ayat Majmuk Pancangan
|
||||||
Ayat Relatif
|
Ayat Komplemen
|
Ayat Keterangan
|
||||
Ayat relatif ialah ayat yang ditandai dengan penggunaan
perkataan yang seperti contoh di bawah:
Ayat (3) telah dipancangkan kepada subjek ayat utama
dan dijadikan ayat kecil dengan menggugurkan ``kanak-kanak itu''
dan menggunakan kata hubung yang.
|
Ayat majmuk komplemen ialah ayat utama yang
dipancangkan dengan ayat kecil yang seterusnya menjadi komplemen kepada ayat.
Ayat komplemen dapat dibentuk dengan menggunakan kata hubung bahawa
atau yang.
Contoh:
|
Ayat majmuk keterangan ialah ayat majmuk yang terdiri
daripada satu ayat utama dan satu atau lebih ayat kecil yang bertugas sebagai
keterangan kepada predikat.
Contoh:
Pemain hoki negara gagal kerana tidak bersedia.
Ayat kecil dalam ayat majmuk keterangan menerangkan
kata kerja dalam ayat utama, iaitu Pemain hoki negara gagal Ayat
majmuk keterangan dibina untuk pelbagai tujuan dengan menggunakan kata hubung
yang tertentu.
|
Ayat Majmuk Campuran
Ayat majmuk campuran ialah ayat yang mengandungi lebih
daripada satu jenis ayat.Ayat ini mungkin terdiri daripada ayat tunggal dan
ayat majmuk gabungan atau ayat majmuk pancangan.Biasanya, ayat jenis ini
panjang.Panjang pendek bukanlah kriteria ayat majmuk campuran tetapi bilangan
subjek dan predikatnya atau bilangan klausanya.
Contoh 1:
Mereka mendaftarkan kanak-kanak yang lahir dalam tahun
2002, yang telah menerima suntikan tersebut.
Dalam
ayat ini terdapat dua ayat relatif yang dipancangkan ke dalam ayat induk iaitu
yang lahir dalam tahun 2002 dan yang mereka menerima suntikan tersebut. Subjek
ayat majmuk ialah mereka, katakerjanya mendaftarkan dan objek tepat
kanak-kanak.Kedua-dua ayat relatif itu merupakan penerang kepada objek tepat
2. Dengan
berdasarkan petikan dari buku teks Tahun 6 muka surat 23 dan 63 setelah dianalisis petikan tersebut dan
telah mendapati beberapa contoh mengikut perkara berikut:
i) Ayat majmuk gabungan.
Lampu bercahaya dan
berwarna-warni.
ii) Ayat majmuk pancangan
Ayat Majmuk Pancangan
|
|||
Ayat Relatif
|
Ayat Komplemen
|
Ayat Keterangan
|
|
Contoh 1:
Madu tersebut dijual
dengan harga yang tinggi.
Contoh 2:
Di negara kita juga banyak kraf tangan yang dihasilkan daripada buluh.
|
Contoh 2:
Tahukah kamu bahawa
hutan merupakan sumber pendapatan kepada sesetengah penduduk di negara kita?
|
Contoh 1
Hani sekeluarga berasa bertuah kerana dapat menyaksikan konsert itu.
Contoh 2:
Kraf tangan ini dipasarkan dengan meluas.
|
iii) Ayat
majmuk campuran
Contoh
1:
Terdapat
pelbagai jenis rotan seperti rotan manau atau
nama saintifiknya, Calamus conioastris, rotan semang dan rotan paku atau Calamus exilis.
Contoh 2:
Apabila menyebut perkataan hutan, tergambar dalam fikiran
kita akan pokok-pokok yang besar dan pelbagai jenis mergastua.
Isnin, 5 Ogos 2013
Kaedah Pengajaran Pendidikan Jasmani
Rancangan
dasar dari Spektrum adalah bahwa mengajar dikuasai oleh proses tunggal terpadu:
pembuatan keputusan. Setiap tindakan dari kegiatan mengajar yang direncanakan
adalah konsekuensi dari keputusan sebelumnya. Pembuatan keputusan merupakan
perilaku utama yang menguasai semua perilaku yang mengikuti: bagaimana mengatur
peserta didik; bagaimana mengatur pelajaran; bagaimana mengelola waktu, tempat,
dan peralatan; bagaimana berinteraksi dengan peserta didik; bagaimana memilih
kata dalam berbicara; bagaimana membangun suasana sosial-afektif dikelas; dan
bagaimana menciptakan dan melakukan hubungan kognitif dengan peserta didik.
Semua ini merupakan perilaku sekunder, semua berasal dari keputusan yang
diketahui sebelumnya, dan semua yang dikuasai oleh keputusan-keputusan yang
telah diketahui itu.
Uraian
gaya mengajar menurut Moska Mostton menggambarkan bahwa setiap gaya mengajar
terdapat tujuan dan hakikat yang mendasarinya. Hakikat setiap gaya
mengidentifikasikan bahwa penerapan pada gaya yang diberikan sangatlah
fleksibel terhadap rintangan yang harus dilalui oleh setiap gaya. Hakikat
tersebut memberikan gambaran yang jelas pada setiap gaya. Pengurangan yang
terjadi akan menghilangkan pelaksanaan gaya tersebut yang pada akhirnya
mempengaruhi pencapaian tujuan. Selain itu, perilaku waspada, yaitu perilaku
yang wajar pada setiap struktur gaya akan menjamin pencapaian tujuan kegiatan
belajar mengajar. Ketika guru menjadi ahli menggunakan setiap gaya tersebut,
dia akan lebih fleksibel dan mampu mengubah gaya tersebut, sehingga mencapai
lebih banyak tujuan dan mendapatkan lebih banyak siswa yang berhasil.
Gaya
A: Komando (Command).
Tujuan
dari gaya ini adalah untuk mempelajari cara mengerjakan tugas dengan benar dan
dalam waktu yang singkat, mengikuti semua keputusan yang dibuat oleh guru.
Dalam model ini semua aktivitas pembelajaran, keterlaksanaannya hanya dan
sangat tergantung pada guru. Dapat dikatakan peserta didik ’akan bergerak’
hanya bila gurunya memerintahkannya untuk bergerak. Situasi demikian menyebabkan
peserta didik pasif dan tidak diperkenankan berinisiatif. Akibatnya peserta didik tidak mampu
mengembangkan kreativitas, khususnya kreativitas dalam bergerak. Hakikat:
respon langsung terhadap stimulus. Penampilan harus akurat dan cepat. Model
sebelumnya direplikasi.
Gaya
B: Latihan (Practice).
Gaya
ini memberikan siswa untuk berlatih secara individu dan mandiri, serta
menyediakan guru waktu untuk memberikan umpan balik (feedback) kepada siswa
secara individu dan pribadi. Peserta didik mengerjakan tugas yang diberikan
oleh guru. Dalam model tugas, guru mendelegasikan sebagian kewenangannya pada
peserta didik. Guru memberikan tugas
belajar gerak, idealnya secara tertulis berupa kartu tugas, peserta didik
diberi kesempatan dan kewenangan untuk menentukan sendiri kecepatan dan
kemajuan belajarnya.
Gaya
C Timbal Balik (Resiprocal)
Pada
gaya ini, siswa bekerja dengan temannya dan memberikan umpan balik kepada
temannya itu, berdasarkan criteria yang ditentukan oleh guru. Hakikat: siswa
bekerja sama dengan teman; menerima umpat balik langsung; mengikuti kriteria
yang dirancang guru; dan mengembangkan umpan balik dan keterampilan
bersosialisasi.
Gaya
D: Evaluasi Diri (Shelfcheck).
Tujuan
dari gaya ini adalah untuk memahami cara mengerjakan tugas dan memeriksa atau
mengevaluasi pekerjaan sendiri. peserta didik mengukur sendiri kinerjanya
berdasar kriteria gerak yang diberikan. Hakikat: Siswa mengerjakan tugas secara
individu dan mandiri, memberikan umpan balik untuk dirinya sendiri dengan
menggunakan kriteria yang dikembangkan oleh guru.
Gaya
E: Inklusi (Inclusion).
Tujuan
dari gaya ini adalah untuk memahami cara memilih tugas atau kegiatan yang bisa
ditampilkan dan memberikan tantangan untuk mengevaluaisi pekerjaan sendiri.
Dalam hal ini penentuan tingkat kemampuan ditentukan sendiri oleh peserta didik
yang bersangkutan. Mengingat beragamnya
tingkat kemampuan peserta didik dan sebagai konsekuensi dari pemberian
kebebasan bagi peserta didik untuk menentukan sendiri di tahap kesulitan mana
dia akan belajar, maka pelaksanaan model ini memerlukan kelengkapan dan
kecukupan sarana dan prasarana. Hakikat:
Tugas yang sama dirancang menggunakan level kesulitan yang berbeda. Siswa
menentukan level terendah tugas mereka dan berlanjut pada level berikutnya.
Gaya
F: Penemuan Terpandu (Guided Discovery).
Tujuan
dari gaya ini adalah untuk menemukan konsep dengan menjawab serangkaian
pertanyaan yang diajukan oleh guru. Hakikat: dengan menanyakan serangkaian
pertanyaan dengan spesifik, secara sistematik akan menuntun siswa untuk
menemukan target yang ditetapkan dan belum diketahui sebelumnya oleh siswa.
Gaya
G: Penemuan Konvergen.
Pada
gaya ini, siswa mencari solusi dari masalah dan
belajar
untuk mengklarifikasi isu dan menghasilkan kesimpulan dengan menggunakan
prosedur yang logis, beralasan, dan berpikir kritis. Hakikat: guru mengajukan
pertanyaan. Struktur instrinsik dari tugas atau pertanyaan membutuhkan satu
jawaban tepat. Siswa terlibat dalam kegiatan berfikir (atau kegiatan kognitif
lainnya) dan berusaha mencari satu jawaban atau solusi yang tepat.
Gaya
H: Penemuan Mandiri/Produksi (Divergen).
Tujuan
gaya ini adalah untuk melibatkan siswa untuk memproduksi atau menghasilkan respon
ganda terhadap satu pertanyaan. Hakikat: siswa terlibat dalam memproduksi
respon divergen terhadap atu pertanyaan. Struktur instrinsik tugas tau
pertanyaan memberikan peluang respon ganda. Respon ganda tersebut dinilai
dengan prosedur Mungkin-Terlihat-Menarik (Possible-Feasible-Desirable
procedure), atau dengan aturan verifikasi dari disiplin yang diberikan.
Gaya
I: Program Rancangan Individu Siswa (Individual Programme).
Tujuan
gaya ini adalah untuk merancang, mengembangkan, dan menampilkan serangkaian
tugas yang disusun ke dalam program pribadi dengan berkonsultasi dengan guru.
Hakikat: Siswa merancang, mengembangkan, dan menampilkan serangkaian tugas yang
disusun ke dalam program pribadi. Siswa memilih topik, mengidentifikasi
pertanyaan, mengumpulkan data, mencari jawaban, dan menyusun informasi. Siswa
memilih area tema umum.
Gaya
J: Inisiasi Siswa.
Tujuan
gaya ini adalah agar siswa mampu menginisiasi atau memprakarsai pengalaman
belajarnya, merancangnya, menampilkannya, danmengevaluasinya, bersama-sama
dengan guru berdasarkan kriteria yang telah disepakati sebelumnya. Hakikat:
Siswa memprakarsai gaya yang ia lakukan baik satu kegiatan maupun serangkaian
kegiatan. Siswa mempunyai pilihhan untuk memilih gaya manapun di dalam
Spektrum. Siswa harus mengenal deretan gaya yang terdapat dalam Spektrum.
Gaya
K: Melatih Diri (Shelf Teaching).
Gaya
ini memberikan siswa kesempatan untuk membuat keputusan maksimal tentang
pengalaman belajarnya tanpa adanya campur tangan langsung guru. Gaya ini sangat
jarang digunakan di sekolah. Gaya ini sangat cocok dikembangkan sebagai hobi
atau kegiatan hiburan. Hakikat: siswa memprakarsai pengalaman belajarnya
sendiri, merancangnya, menampilkannya, dan mengevaluasinya. Siswa memutuskan
seberapa besar ikut campur gurunya
Isnin, 8 April 2013
EDU3105 - TEKNOLOGI PENDIDIKAN
TAJUK 1
|
TEKNOLOGI PENDIDIKAN
|
SINOPSIS
Dengan
melaksanakan aktiviti-aktiviti pembelajaran tajuk ini, diharapkan guru akan dapat:
- Menjelaskan
konsep teknologi pendidikan
- Menjelaskan
domain teknologi pengajaran
- Menjelaskan
prinsip teknologi pendidikan
- Menghuraikan
peranan dan kepentingan teknologi pendidikan dalam pengajaran dan pembelajaran
1.3 Prinsip-Prinsip Teknologi Pendidikan
1.4 Peranan Dan Kepentingan Teknologi Pendidikan Dalam Pengajaran Dan
Pembelajaran
1.1 Konsep Teknologi Pendidikan
Fikirkan
|
Apakah yang
anda faham tentang istilah teknologi?.
Apakah yang
dimaksudkan dengan Teknologi pendidikan ?
Apakah
kepentingan teknologi pendidikan dalam
proses pengajaran dan pembelajaran?
Bagaimanakah
teknologi digunakan untuk pembelajaran?
|
Teknologi
pengajaran merupakan satu proses yang kompleks dan
Bersepadu
yang melibatkan manusia, prosedur, idea, peralatan
dan organisasi untuk menganalisis
masalah-masalah serta mereka
bentuk, menilai dan menguruskan
penyelesaian kepada masalah
-masalah dalam keadaan di
mana proses pembelajaran itu adalah
bermatlamat dan terkawal. (
Yusup Hashim, 1998)
Istilah teknologi sering dikaitkan dengan
alat-alat teknologi moden terutama alat-alat elektronik seperti televisyen,
perakam pita video, permainan cakera laser, permainan cakera padat, perakam
pita kaset, projektor LCD dan projektor lutsinar. Kadakala teknologi bermaksud
pembangunan serta pemodenan dan biasanya sesuatu organisasi itu maju dan
berkembang adalah kerana kesan penggunaan alat-alat teknologi itu sendiri.
Terdapat satu lagi tafsiran tentang teknologi
oleh Evans dan Nation (2000) yang secara menolak konsep alat sebagai teknologi.
Ia dikatakan seperti berikut:
Technology is not a tool – it is an art or science of how to use a tool
for a purpose.
Evans dan Nation (2000)
Teknologi
adalah bagaimana kita menggunakan alat untuk memenuhi sesuatu
keperluan. Penggunaan itu pula bukan dilihat dari sudut sains sematamata,
tetapi juga seni. Jadi, jika papan hitam atau papan tulis yang usang di bilik
darjah dicantikkan rupanya dan digunakan hingga membangkitkan kefahaman dalam
pembelajaran, maka itulah teknologi. Akan tetapi jika papan tulis itu terbiar
dan tidak pernah dicari jalan untukmengoptimumkan penggunaannya, maka
tinggallah ia sebagai alat yang usang.
Educational Technology is defined as “the study and ethical
practice of facilitating learning and improving performance by creating, using,
and managing, appropriate technological processes and resources” (AECT, 2004).
|
Apakah domain
teknologi pengajaran?
Apakah peranan
domain teknologi pengajaran?
Apakah
perkaitan antara domain-domain teknologi pengajaran?
|
i.
fungsi
pengurusan pengajaran;
ii.
fungsi
pengembangan pengajaran; dan
iii.
fungsi
sumber pembelajaran.
1.2.1.1 Fungsi
Pengembangan Pengajaran
Peringkat pertama ialah mengkonsepsikan model
teoretikal bagi menyelesaikan masalah yang dihadapi. Oleh itu, penyelidikan dijalankan bagi
memperoleh maklumat saintifik berkenaan murid, pengajaran dan pembelajaran,
sumber pembelajaran dan sebagainya. Di sini teori dan model dihasilkan dan
diuji.
Aspek yang paling dititikberatkan dalam proses
penilaian ini ialah dari sudut
kemampuannya menepati kehendak objektif. Di samping itu, penilaian terhadap
kualiti teknikal turut dilakukan. Daripada penilaian yang dilakukan, cadangan
akan dikemukakan sama ada hasil penerbitan ini diterima, ditolak atau diterima
dengan pembaikan.
Setelah disahkan keberkesanannya, barulah
media sedia untuk digunakan. Di
peringkat penggunaan ini, murid
dibantu untuk memilih sumber pembelajaran (media pengajaran sebahagian daripadanya)
yang sesuai dengan pembelajaran mereka serta membantu mereka menggunakan sumber
yang dipilih. Kemajuan murid dipantau semasa mereka menjalani aktiviti
pembelajaran ini.
Manusia ialah penyimpan dan penghantar atau penyebar mesej. Manusia dalam
konteks sekolah adalah seperti guru, murid, pengetua dan ibu bapa.Bahan juga adalah penyimpan mesej yang
akan disebarkan seperti nota, buku, pita video,modul pembelajaran (seperti
modul ini), cakera padat dan sebagainya.Peralatan
pula berfungsi menghantar maklumat yang tersimpan di dalam bahan seperti
projektor, perakam audio, pemain cakera video dan sebagainya.Teknik ialah bagaimana bahan,
peralatan dan manusia digunakan bagi menghantar maklumat seperti perbincangan,
lawatan, mel elektronik dan lain-lain.
Teknologi pengajaran
adalah teori dan amalan tentang mereka bentuk, membangun,mengguna, mengurus dan
menilai proses serta sumber untuk pembelajaran.
(AECT 1994)
Definisi menyatakan bahawa teori dan amalan
menjadi asas kepada setiap tindakan yang diambil. Seorang yang terlibat dengan
sesuatu pekerjaan mesti mempunyai pengetahuan yang boleh menyokong setiap
amalan yang dilakukan.Teori bermaksud
konsep, konstruk, prinsip dan cadangan yang menyumbang kepada badan
pengetahuan.Amalan pula
bermaksud penggunaan pengetahuan untuk menyelesaikan masalah.Misalnya, ada
teori mengatakan niat dan motif untuk belajar berkait rapat dengan kualiti
pembelajaran. i. Domain Reka Bentuk
ii.
Domain
Pengembangan
iii.
Domain
Penggunaan
iv.
Domain
Pengurusan
v.
Domain
Penilaian
|
|
|
|
|
3
Penggunaan
|
2
Pengembangan
|
4
Pengurusan
|
5
Penilaian
|
Langgan:
Catatan (Atom)